Follow Us @soratemplates

Tuesday 19 January 2016

Percakapan saya dengan ibu malam ini

10:24 0 Comments

Saya : "ma, kenapa saya sudah lakukan yang terbaik, sudah saya titipkan harapan besar untuk dia, sudah kita percayakan semua padanya, tapi apa yang saya dapat sekarang ma! Pengkhianatan, kebohongan yang terus menerus dia lakukan. Saya tak dapat berbuat apa-apa, begitu cintanya saya, bahkan rasa sakit pun rela saya terima, hampir setiap malam perih mata saya menangis menahan rasa sakit, saya biarkan hati saya nyeri teriris tajamnya sayatan pisau khianat itu. Kenapa dia seperti itu ma?"

Dan ibu saya pun tersenyum, memeluk saya sambil membelai rambut saya manja, saya tau ibu saya pasti sedih tapi dia menahan air matanya.

Mama : "Anakku sayang, memang seperti itu, kamu harus belajar untuk mengerti, bahwa semua yang kamu harapkan dan yang kamu inginkan tak semua harus sesuai dengan apa yang kamu rencanakan, mama kenal anak mama, kalo sudah suka sama sesuatu susah untuk dilepas. Sudah benar apa yang kamu lakukan, beri yang terbaik dari apa yang kamu punya, sehingga kamu puas jika memang jadi milikmu, tapi jika tidak, janganlah bersedih, itu berarti bukan milikmu, Allah pilihkan pula yang Terbaik dan sebanding denganmu.
Tinggalkan rasa sakit itu nak, jangan menyiksa hatimu dengan hal-hal bodoh, serahkan semua sama yang punya Cinta, yang ciptakan kita, DIA tahu segalanya, kita ini tidak tahu apa-apa.
Sabar nak. Mama selalu doakan kalian berdua, jika memang takdir kalian bersama, maka sesulit apapun rintangannya, kalian pasti bisa lewati. Mama sayang kalian berdua, titip salam mama sama dia. Bilang ke dia, kalo memang masih mau sama anak mama, tunjukkan sikap, kalo sudah tidak mau, tolong bilang dan tinggalkan."

Dan saya pun memeluk ibu sangat erat, menangis di dadanya sampai basah daster ungu berbunga pink yang dipakainya.

Terima kasih ma,

Thursday 14 January 2016

Tenang kawan

11:04 0 Comments

Tenang, tak akan lama lagi kawan.
Jangan terburu-buru, persiapkan dengan matang dan pastikan tidak ada yang terlewati.

Saatnya kamu berhenti kawan.
Jangan lagi kamu bantah kebenarannya, kamu mentahkan pernyataannya, karena semuanya sudah jelas.
Apakah selamanya harus seperti itu?

Tinggalkan kawan.
Jangan kau tahan hal yang salah.
Banyak kesempatan lain yang menunggu,
Kamu lebih berharga dimata yang lain.

Mulai saat ini,
Jangan bersedih kawan.
Beberapa saat lagi, kamu akan bahagia.
Aku tau proses didepan menunggu untuk mengajarimu bagaimana menjadi orang yang kuat.

Nikmatilah.
Allah bersama orang yang Sabar.

Friday 1 January 2016

Ini Perang, bukan?

15:46 0 Comments

Tidak pernah ada perang antara kita,
Aku mencarimu dalam diam,
Dan kau pun mengikutiku dengan hening,
Sampai aku tahu siapa dirimu, bagaimana sikapmu, dan apa yang kau lakukan.
Lalu kutarik kesimpulan bersama senyum yang simpul pula...
______________________________________________

Aku memang tidak secerdas Holmes,
Tapi kekuatan analisa yang terasah, akan mampu menjawab teka tekimu. Serumit apapun, pasti ada jawaban. Mau kau putar balik? Fakta tetap terlihat di depan mata, insting bergetar menganggukkan kebenaran.

Ku ingatkan kau kembali kawan!!!
Jangan terlalu bangga,
Kau tak sekadar sebuah bualan baginya,
Kau tetap ada di urutan Kedua,

Ini bukan perang,
Bukan pula kompetisi,
Ini jalan Tuhan,
Tapi kau salah menjalaninya...

Pergilah!!
Cari dia yang bisa menjadikanmu yang pertama,
Jadi satu-satunya....