Follow Us @soratemplates

Thursday 17 March 2016

Yaummul Milad Bu.....

11:34 0 Comments

Alhamdulillah, Allah masih beri umur 48 Tahun untuk ibu ditahun ini...
Doa-doa yang setiap hari saya dan papa panjatkan,
Begitupula harapan yang selalu bertumbuh saat kami melihatmu bu, semoga Allah kabulkan. Dengan apapun yang DIA tetapkan, karena kami yakin semua yang Allah sudah takdirkan itulah yang terbaik untuk kita bu.

Semakin pasrah bu, semakin ikhlas kita...
Bukan berputus asa, tapi berusaha lebih dekat kepada pemilik Kita...
Ibu pasti sembuh,
Ibu pasti Sehat,
Pasti akan seperti semula......

Selalu ingatkan kami bu,
Pada kebenaran dan pada hati yang selalu memaafkan..

Selamat ulang tahun bu,
18 Maret 2016
Ibu saya 48 tahun...
Sayang ibu....

Thursday 3 March 2016

Siapa yang lebih dulu?

10:55 0 Comments

2011-2015

Hampir 4 tahun temani dia,
Dari yang kadar cintanya Full 100%, hingga tinggal yang dipaksakan, saya selalu ada.
Dari saat Kejujuran masih jadi bintang utama, hingga tinggal menganggap kebohongan itu hanya hal biasa, saya  pun tak tinggalkan dia.

Lalu,
Seseorang datang, mengguncang kesadaran saya, meruntuhkan teori cinta sejati yang saya pahami, merusak pandangan saya tentang lelaki yang patut dan tidak patut ada dihidup wanita.

Dan kemudian,
Saya benar-benar bangun, mata mengerjap bahkan menangis, bahwa bukan dia orangnya...
Sadar bahwa seringnya hati saya tersakiti olehnya berbanding lurus dengan doa-doa yang saya pinta setiap malam, jika saya bukan jalan takdirnya maka perlihatkan alasannya.

Saya memang lebih lama darinya.
Bukan berarti yang baru bisa terima.
Selamat!

Monday 22 February 2016

Keadilan Tuhan

15:07 0 Comments

Dia akan tetap seperti itu,
Dia lepas akan yang satu, namun Dia akan ambil yang lain.
Terus saja begitu,
Sampai ada Keadilan dari Tuhan.

Dia yang pergi, saya bertahan.
Atau saya bertahan, dia yang musnah.

Entahlah,
Saya tak berhak menghakimi,
Kita lihat jawaban Tuhan atas doa yang jumlahnya tak terhingga naik kepadaNya.
Di terima sesuai apa yang tertulis, atau di coret dan diganti dengan yang lebih pantas untuk saya terima.

Entahlah....

Saturday 20 February 2016

Ambil

16:26 0 Comments

Silahkan, ambil semua yang kamu inginkan darinya. Bahkan bila memungkinkan sampai sumsum tulang belakangnya bisa kamu simpan dalam toples lalu kamu bawa kemanapun pergi.

Monday 15 February 2016

Thank you, buddy!

07:16 0 Comments

Ternyata benar kata kawan,
Sebaiknya mulai buka hatimu pada yang lain...
Rasakan perasaan yang lain,
Jika kamu terpaku pada satu yang salah, berarti yang benar ada pada orang yang lain....

(*jam 11 mlm msh curhat-mencurhat dengan cowok menyebalkan tapi "mengangenkan" ini @warung yunda)

Wednesday 3 February 2016

Kisah yang Belum Berakhir

11:19 0 Comments

Sejak awal, zaman dulu kala, saat cinta masih bertahan di peringkat satu, lahirlah kepingan pertama.

Bentuknya persegi, berwarna merah marun dengan hiasan bergambar hati ditengahnya. Indah, berpendar terang di setiap petang yang mulai datang mengisi daftar hadirnya.
Dia tidak peduli, walaupun Bulan Purnama Besar merajai malam, dia pun setia pada cahayanya, tak putus asa dia mencari kekuatan untuk menemani malam melewati masanya, dan dengan ketegaran hatinya dia teguh berdiri di tengah, bersiap memimpin IMPIAN.

Lalu, setahun berjalan.
Semakin banyak kepingan yang lahir. Bentuknya beragam, ada yang bulat, segitiga, jajaran genjang sampai trapesium dengan berbagai warna, menemani cahaya merah menjadi berpelangi. Perlahan terlihat Kepingan Pertama, Gagah di tengah-tengah, bagai Raja yang disenangi anak buahnya. Dengan tetap bercahaya merah menyala, diapun bergeser hilir mudik mengawasi kepingan lain bertambah, tumbuh ke atas, membentuk HARAPAN.

Kemudian, Tahun Berikutnya.
Semua kepingan bergembira, akhirnya mereka bisa bersatu, bersama-sama membentuk Bangunan Megah bertingkat 3. Lantai dan perabot dari porselen berwarna putih, bersih, serta menyebarkan wangi harum yang semerbak di setiap sudut ruangan.
Kepingan Pertama tinggal di tingkat paling atas, dia merasa cemas, khawatir akan bangunannya yang masih belum juga kokoh, guncangan sedikit pasti akan merobohkannya. Tak berapa lama, mata Keping Pertama pun terlihat berbinar. Di tangkupkan tangannya, merunduklah dia, dan memanjatkan DOA.

Tak menunggu lama, Bangunan Megah tersebut berubah menjadi Istana yang Hampir Sempurna. Keping Pertama tersenyum, sambil dalam hatinya bersyukur, sudah cukup baginya apa yang dia inginkan, telah terpenuhi. Saatnya untuk menjaga apa yang sudah dimilikinya ini, sehingga akan lengkaplah hidupnya.

Hari berganti hari, tak terasa Istana miliknya semakin tua. Keping pertama pun makin bertambah usianya, cahaya merahnya perlahan mulai redup. Gambar hatinya mulai kusam sebelah, namun sebelahnya lagi masih saja memancarkan cahaya merah yang kuat. Semakin redup yang kanan, maka semakin berusaha lah yang kiri untuk membagi cahayanya.

Keping pertama sudah tak seperti yang dulu lagi. Kurangnya cahaya merah, seringkali membuat jalannya tak seimbang lagi. Keping sebelah kanan sudah tak perduli lagi, pikirnya dia tak akan bisa kembali bercahaya merah seperti dulu. Keping sebelah kiri akhirnya kecewa, apapun yang sudah dia lakukan untuk mengembalikan keadaan seperti sebelumnya pasti tak akan dianggap lagi.
Maka, menangislah Keping Sebelah Kiri, merenung, dan menunduk ia, setiap kali keping lain bertanya apa yang akan terjadi selanjutnya.

Karena keduanya telah redup, Istana pun tak seindah sebelumnya. Warna jingga lebih terlihat ke merah, warna hijau perlahan berubah coklat, belum lagi dinding dalam Istana berkerak, mulai banyak sarang laba-laba mendiami langit-langitnya, serta bau pengap menguap dari tiap ruangannya. Istana Megah berubah nama menjadi Istana Lusuh.

Sungguh, Keping Pertama tak ada di tingkat paling atas lagi. Istana mulai rentan dindingnya, satu per satu kepingan terlepas dari yang lain. Dan wuush! Tingkat 3 hilang begitu saja.
Keesokannya, giliran Tingkat 2, Keping pertama menyaksikan jatuhnya pegangan keping-keping pilihannya, sehingga tak bisa disebut Istana lagi, bangunan itu.

Dan begitulah,
IMPIAN yang dia Bangun, dan
HARAPAN yang dia Bentuk dengan susah payah,
Saat ini Runtuh seketika,
Menyisakan lantai dasar, dengan Kepingan Pertama disana, duduk pas di sudut utara bangunan itu, berusaha menangkupkan tangan dan menunduk kembali, meminta Keajaiban DOA terulang lagi.

"Semoga Ini Bukan Akhir cerita"

Tuesday 19 January 2016

Percakapan saya dengan ibu malam ini

10:24 0 Comments

Saya : "ma, kenapa saya sudah lakukan yang terbaik, sudah saya titipkan harapan besar untuk dia, sudah kita percayakan semua padanya, tapi apa yang saya dapat sekarang ma! Pengkhianatan, kebohongan yang terus menerus dia lakukan. Saya tak dapat berbuat apa-apa, begitu cintanya saya, bahkan rasa sakit pun rela saya terima, hampir setiap malam perih mata saya menangis menahan rasa sakit, saya biarkan hati saya nyeri teriris tajamnya sayatan pisau khianat itu. Kenapa dia seperti itu ma?"

Dan ibu saya pun tersenyum, memeluk saya sambil membelai rambut saya manja, saya tau ibu saya pasti sedih tapi dia menahan air matanya.

Mama : "Anakku sayang, memang seperti itu, kamu harus belajar untuk mengerti, bahwa semua yang kamu harapkan dan yang kamu inginkan tak semua harus sesuai dengan apa yang kamu rencanakan, mama kenal anak mama, kalo sudah suka sama sesuatu susah untuk dilepas. Sudah benar apa yang kamu lakukan, beri yang terbaik dari apa yang kamu punya, sehingga kamu puas jika memang jadi milikmu, tapi jika tidak, janganlah bersedih, itu berarti bukan milikmu, Allah pilihkan pula yang Terbaik dan sebanding denganmu.
Tinggalkan rasa sakit itu nak, jangan menyiksa hatimu dengan hal-hal bodoh, serahkan semua sama yang punya Cinta, yang ciptakan kita, DIA tahu segalanya, kita ini tidak tahu apa-apa.
Sabar nak. Mama selalu doakan kalian berdua, jika memang takdir kalian bersama, maka sesulit apapun rintangannya, kalian pasti bisa lewati. Mama sayang kalian berdua, titip salam mama sama dia. Bilang ke dia, kalo memang masih mau sama anak mama, tunjukkan sikap, kalo sudah tidak mau, tolong bilang dan tinggalkan."

Dan saya pun memeluk ibu sangat erat, menangis di dadanya sampai basah daster ungu berbunga pink yang dipakainya.

Terima kasih ma,

Thursday 14 January 2016

Tenang kawan

11:04 0 Comments

Tenang, tak akan lama lagi kawan.
Jangan terburu-buru, persiapkan dengan matang dan pastikan tidak ada yang terlewati.

Saatnya kamu berhenti kawan.
Jangan lagi kamu bantah kebenarannya, kamu mentahkan pernyataannya, karena semuanya sudah jelas.
Apakah selamanya harus seperti itu?

Tinggalkan kawan.
Jangan kau tahan hal yang salah.
Banyak kesempatan lain yang menunggu,
Kamu lebih berharga dimata yang lain.

Mulai saat ini,
Jangan bersedih kawan.
Beberapa saat lagi, kamu akan bahagia.
Aku tau proses didepan menunggu untuk mengajarimu bagaimana menjadi orang yang kuat.

Nikmatilah.
Allah bersama orang yang Sabar.

Friday 1 January 2016

Ini Perang, bukan?

15:46 0 Comments

Tidak pernah ada perang antara kita,
Aku mencarimu dalam diam,
Dan kau pun mengikutiku dengan hening,
Sampai aku tahu siapa dirimu, bagaimana sikapmu, dan apa yang kau lakukan.
Lalu kutarik kesimpulan bersama senyum yang simpul pula...
______________________________________________

Aku memang tidak secerdas Holmes,
Tapi kekuatan analisa yang terasah, akan mampu menjawab teka tekimu. Serumit apapun, pasti ada jawaban. Mau kau putar balik? Fakta tetap terlihat di depan mata, insting bergetar menganggukkan kebenaran.

Ku ingatkan kau kembali kawan!!!
Jangan terlalu bangga,
Kau tak sekadar sebuah bualan baginya,
Kau tetap ada di urutan Kedua,

Ini bukan perang,
Bukan pula kompetisi,
Ini jalan Tuhan,
Tapi kau salah menjalaninya...

Pergilah!!
Cari dia yang bisa menjadikanmu yang pertama,
Jadi satu-satunya....